Kamis, 09 Januari 2014

Fokus Inisiatif KM


Nilai tambah adalah nyawa KM. Inisiatif KM yang tidak memberikan nilai tambah adalah KM yang nice to have. Hanya akan berguna sebagai penambah halaman di laporan akhir tahun atau sekedar syarat mengikuti sebuah kompetisi saja. Tentu bukan KM seperti itu yang Anda harapkan di perusahaan.

Syarat dasar sebuah KM dapat memberikan nilai tambah adalah dapat membantu bisnis berjalan dengan lebih efektif. Penciptaan nilai tambah (value) dilakukan dengan berfokus pada proses bisnis dan aktivitas penting yang memberikan dampak bisnis besar bagi organisasi. Nilai tambah tersebut yang dalam KM disebut sebagai Value Proposition, yaitu tujuan yang menjadi fokus penciptaan nilai tambah.

Mudahnya, value proposition adalah tujuan akhir dari sebuah perjalanan. Misalnya Anda saat ini berada di Jakarta dan akan menuju ke Bali. Anda bisa sampai ke Bali menggunakan pesawat, mengendarai mobil, atau menggunakan sepeda motor. Cara apapun yang digunakan, berapa pun lama waktu perjalanannya, tujuan akhirnya ialah Bali.

Hal yang sama berlaku untuk value proposition pada KM. Metode dan tools apapun yang digunakan, entah itu sharing, peer review, CoP, knowledge mapping ataupun KM Portal, tujuannya ialah untuk meningkatkan value proposition yang telah ditentukan sejak awal. Konsep ini mungkin sederhana, tetapi terbukti efektif untuk memastikan KM Anda tidak berjalan keluar jalur yang sudah ditentukan.

Oleh karena itu, value proposition sebaiknya ditentukan sejak awal ketika Anda akan memulai sebuah inisiatif KM. Biasanya kami membantu klien melalui Focus Group Discussion dengan Senior Management untuk menentukan value proposition serta KM Objective yang akan dikembangkan. Tahapan selanjutnya ialah mengkomunikasikan value proposition tersebut kepada anggota organisasi. Tidak hanya itu, value propositionmemberikan acuan serta motivasi yang jelas bagi karyawan tentang bagaimana KM dapat membantu pekerjaan mereka.

Seperti apakah bentuk value proposition yang benar? Jawaban pastinya tentu tergantung kepada bisnis Anda. Syarat utama value proposition ialah dapat meningkatkan kinerja bisnis dan menghasilkan profit. Siapa fokus utama ketika menyusun Value Proposition? Pelanggan jawabannya. Anda tidak mungkin membuat inovasi atau perbaikan kinerja jika pada akhirnya tidak bisa dimanfaatkan oleh pelanggan. Hanya dengan inovasi, peningkatan service, produk yang prima dan semua nilai tambah lain bagi pelanggan, Anda dapat meningkatkan bisnis.

Secara umum value proposition menurut APQC bisa dikategorikan menjadi 3 aspek utama, yaitu (1)Customer Intimacy (kedekatan dengan pelanggan, (2) Product to Market Excellence (pengembangan produk yang unggul), serta (3) Operation Excellence (kualitas operasional yang prima). Dengan kategorisasi ini, selain memudahkan memberikan gambaran tujuan akhir KM, Anda juga dapat menyesuaikan value yang dikembangkan untuk bagian organisasi dengan fungsi yang lebih sesuai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar