Knowledge Management bukanlah bagian yang
terpisah dari strategi bisnis. Justru sebaliknya, Knowledge Management adalah
bagian terpenting dari strategi bisnis. Pandangan yang salah tersebut salah
satunya disebabkan karena definisi dan pemahaman Knowledge Management yang
hanya terfokus pada pengelolaan pengetahuan dimana pengetahuan itu sendiri
dianggap sebagai dokumen, prosedur atau sistem penyimpanan pengetahuan (knowledge
repository system). Knowledge Management yang seperti itu lebih dikenal
dengan KM 1.0 dan sayangnya memang sudah diakui sebagai bentuk Knowledge
Management yang gagal (penjelasan lebih lanjut tentang KM 1.0 ada di sini).
Knowledge Management
sejatinya adalah peningkatan nilai tambah. Ada sebuah definisi Knowledge
Management dari Karl Erik Sveiby yang menarik untuk disimak :“The art
creating value by leveraging intangible asset”
Knowledge Management adalah seni menciptakan nilai tambah dengan meningkatkan intangible asset. Jadi kata kuncinya ialah nilai tambah (value). Knowledge Management yang tidak berfokus pada nilai tambah bukanlah Knowledge Management yang benar. Nilai tambah akan selalu dan pasti menjadi dasar dari apapun yang dilakukan Knowledge Management. Semua yang dilakukan oleh Knowledge Management harus memiliki nilai tambah, entah itu berupa sharing, repository, community of practice, knowledge mapping atau apapun itu. Dan karena perusahaan adalah sebuah organisasi yang menjual nilai tambah, maka Knowledge Management adalah strategi bisnis yang paling tepat untuk mengembangkan perusahaan.
Knowledge Management adalah seni menciptakan nilai tambah dengan meningkatkan intangible asset. Jadi kata kuncinya ialah nilai tambah (value). Knowledge Management yang tidak berfokus pada nilai tambah bukanlah Knowledge Management yang benar. Nilai tambah akan selalu dan pasti menjadi dasar dari apapun yang dilakukan Knowledge Management. Semua yang dilakukan oleh Knowledge Management harus memiliki nilai tambah, entah itu berupa sharing, repository, community of practice, knowledge mapping atau apapun itu. Dan karena perusahaan adalah sebuah organisasi yang menjual nilai tambah, maka Knowledge Management adalah strategi bisnis yang paling tepat untuk mengembangkan perusahaan.
Ketika kita berbicara tentang intangible
asset maka fokus utamanya ialah dua komponen paling penting, yaitu
sumber daya manusia (people) dan pengetahuan (knowledge). Manusia
adalah faktor kritis dalam menjalankan suatu bisnis. Kok bisa ? Mudah saja,
bisnis mana yang berjalan tanpa manusia ? Saya yakin tidak ada, bahkan
perusahaan yang sudah secara penuh menggunakan mesin sekalipun butuh manusia
untuk merawat mesin tersebut. Terlepas dari mesin itu sendiri buatan manusia :).
Banyak kasus ketika seorang pegawai pindah atau tidak ada, bisnis tidak bisa
berjalan. Yang perlu diperhatikan bahwa bukan manusia biasa yang bisa
menentukan sukses atau tidaknya suatu bisnis, tetapi manusia yang punya
kompetensi dan pengetahuan. Apa yang membedakan seorang Office Boy dengan
Direksi ? Gampang, pengetahuan dan pengalamannya. Itulah mengapa gaji Direksi
lebih tinggi dari Office Boy. Direksi punya pengetahuan yang dapat
memberikan nilai tambah lebih besar dari Office Boy sehingga wajar kalau
gajinya lebih besar. Jelas bahwa yang menjadi faktor kritis dari perusahaan
ialah manusia (people) dan pengetahuan (knowledge).
Singkatnya ialah
bahwa jika kita ingin melakukan bisnis maka langkah paling awal adalah
penguasaaan terhadap pengetahuan penting bisnis tersebut. Hubungan ini lebih
dikenal sebagai Knowledge – Strategy Link. Lalu
bagaimana jika kita ingin mengembangkan bisnis ? Tahapan awal pasti dengan
menyusun strategi yang dapat mencapai tujuan bisnis tersebut. Dan bagaimana
cara menerapakan strategi tersebut ? Anda pasti tahu jawabannya. Tentu saja
dengan menguasai pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategi
itu. Ini yang lebih dikenal sebagai Strategy – Knowledge Link. Untuk
lebih mudahnya saya akan jelaskan melalui gambar berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar